Kamera
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas
fotografi. Nama ini didapat dari
camera obscura,
bahasa Latin
untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di
mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang
modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan
gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia
fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran
film. Pada kamera
televisi, sistem
lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka
cahaya. Lempeng ini akan memancarkan
elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara
elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.
Sejarah Kamera
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan
Kamera Obscura yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16
Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan
lensa
pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan
yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo
belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun
1727 Johann Scultze
dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhada
cahaya namun beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk
meneruskan gagasannya.
Pada tahun
1826,
Joseph Nicepore Niepce
mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang
berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran
timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama.
Kemudian, pada tahun
1839,
Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di
Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun
1829
dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce
meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai
kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah
Perancis
memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan
keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera
yang dikembangkan sekarang
Sistem lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari
plastik atau
kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu
silinder logam.
Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka
f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka
f
ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya.
Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh
suatu
diafragma.
Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma
yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.
Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan.
Disamping lensa biasa, dikenal juga
lensa sudut lebar (
wide lens),
lensa sudut kecil (
tele lens), dan
lensa variabel (
variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa
zoom.
Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada
lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang
digunakan. Untuk film 35
milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto.
Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah
kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan
cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa
dikelompokkan sesuai panjang
focal length (jarak antara kedua lensa).
Focal lenght memengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah
zoom.
Pemantik Potret
Tombol pemantik potret atau
shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur
waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan
shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.
Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai maksimum
shutter speed yang bisa digunakan.
Bagian lain
Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
- Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek
- Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
- Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
- lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret
dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film
cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.
Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.
Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya
Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai
perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita
ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses
cuci film,
silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan
menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan
tanggal dan larut bersama cairan pengembang (
developer).
Kamera film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang
menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret,
karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa
kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film
untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
Jenis film
Pembagian film berdasarkan ukuran:
- Small format (35mm)
- Medium format (100-120mm)
- Large format
Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film haru menggunakan kamera yang berbeda pula.
Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
- Film hitam putih
- Film warna
- Film positif
- Film negatif
- Film daylight
- Film tungsten
- Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)
Kamera polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan
gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak
film.
Kamera digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa
menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek
tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena
kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai
gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar
LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.
Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan
internal memory ataupun
external memory yang menggunakan
memory card.
Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja
Kamera single lens reflect
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45
derajat
di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam
jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film. Umumnya
kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.
Kamera instan
Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (
lightmeter atau
fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.
Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder
Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan
komposisi fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih
viewfinder dengan kualitas baik dan mampu memberikan gambaran tepat
seperti apa yang akan tercetak.
Kamera saku
Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak
bisa diganti,umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan. Cahaya
yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan film ini adalah
gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan
dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang
jendela bidik (viewfinder) dengan lensa.
Kamera TLR
Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik
diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap ada
kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.
Kamera SLR (Single Lens Reflect)
Pada kamera SLR, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke mata
fotografer
sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik dengan yang akan
terbentuk. Saat fotografer memencet tombol kecepatan rana, cahaya akan
dibelokkan kembali ke medium (atau film). lensa kamera SLR dapat diganti
ganti sesuai kehendak,sangat disukai para ahli foto, atau hobby,
dudukan lensa pada body kamera berbeda benda tergantung merek
kamera,mulai dari lensa wide(sudut lebar),tele(jarak jauh),dan lensa
normal(standard 50 mm),tersedia pula lensa zoom dengan panjang lensa
bervariasi